Berita Xiaomi Mengumumkan Chipset Perdana Buatan Sendiri XRING01

001un9srly1i1gbblvfe4j61400u0wfp02-1-a034866faddc3ffc6bb5b00b6031feb6-cd31330b49acf791fd079e275fe26b82.jpg


Akhirnya, keinginan Xiaomi untuk memiliki chipset buatan sendiri menjadi kenyataan setelah banyak rumor. Chipset smartphone pertama Xiaomi diumumkan secara resmi dengan nama XRING 01, atau Xuanjie O1 dalam bahasa Mandarin. Pada 15 Mei 2025, Lei Jun, CEO dan pendiri Xiaomi, membuat pengumuman langsung melalui unggahan di media sosial Weibo. Xiaomi telah mengikuti jejak Google, Samsung, dan Huawei dalam mengembangkan chipset internal untuk perangkat mereka, dan kemunculan XRING 01 menandai kemajuan berikutnya. Ini adalah langkah strategis lain yang diambil Xiaomi untuk mengurangi ketergantungan terhadap chipset MediaTek dan Qualcomm. XRING 01 akan berfungsi sebagai inti dari sejumlah smartphone top Xiaomi di masa depan. Meskipun informasi teknis belum diungkapkan secara resmi, beberapa bocoran telah memberikan gambaran awal tentang kemampuan XRING 01 dan tempatnya di pasar chipset kelas atas. Apa prospek pasar chipset ini?.

Chipset XRING 01 merupakan langkah penting bagi Xiaomi. Dengan peluncuran ini, Xiaomi resmi menjadi merek keempat di dunia dan kedua di Tiongkok yang mengembangkan smartphone System-on-Chip (SoC) sendiri. Ini mengikuti langkah-langkah sebelumnya, seperti yang dilakukan Huawei dengan Kirin, Samsung dengan Exynos, dan Google dengan Tensor, yang berusaha menggabungkan hardware dan software dalam satu ekosistem. Dilaporkan bahwa pengembangan XRING 01 memakan waktu hingga sepuluh tahun. Laporan Wccftech menunjukkan bahwa XRING 01 bukan proyek sederhana; itu adalah bagian dari rencana jangka panjang Xiaomi untuk memperkuat dominasi industri semikonduktor, dengan sekitar 1.000 insinyur dipimpin oleh mantan direktur senior Qualcomm. Meskipun Xiaomi baru-baru ini memperkenalkan sistem berbasis chip kelas atas, perusahaan sebenarnya telah mengembangkan chip sendiri sejak 2014. Saat itu, Xiaomi membentuk anak perusahaan Pinecone Electronics untuk melakukan riset dan pengembangan arsitektur dasar SoC. Produk pertama Xiaomi muncul pada 2017 dengan peluncuran Surge S1, chip berbasis fabrikasi 28nm yang digunakan pada smartphone Mi 5c. Namun, pada 2018, Xiaomi berhenti berkonsentrasi pada desain SoC sebagai inti dari smartphone. Dia mulai berkonsentrasi pada pengembangan chip yang dapat melakukan fungsi tertentu. Dari lini baru ini, Surge C1 muncul pada tahun 2021 sebagai chip pemrosesan gambar (ISP), dan Surge P1 muncul pada tahun 2022 dengan fungsi manajemen daya dan baterai. Surge C1 muncul pada smartphone lipat Mi Mix Fold (2021), dan Surge P1 muncul pada Xiaomi 12 Pro (2022).

Menurut Gizmochina, XRING 01 dibuat dengan proses fabrikasi 4nm TSMC N4P. Meskipun node ini bukan yang paling canggih saat ini, teknologi ini masih dianggap efektif dan cocok untuk chipset kelas flagship. Sebaliknya, Xiaomi dikabarkan telah menyiapkan versi 3nm yang saat ini sedang dikembangkan. Diproyeksikan mulai produksi massal pada tahun 2025. Konfigurasi octa-core (delapan inti) dibawa ke dalam arsitektur CPU XRING 01. Susunannya terdiri dari satu inti performa tinggi Cortex-X925 berkecepatan 3,2GHz, tiga inti performa seimbang Cortex-A725 berkecepatan 2,6GHz, dan empat inti hemat daya Cortex-A520 berkecepatan 2,0GHz. Kombinasi ini memberikan keseimbangan antara performa tinggi dan efisiensi daya yang mirip dengan desain yang digunakan pada chipset flagship modern. Untuk bagian grafis, XRING 01 memiliki GPU Imagination Technologies IMG DXT72 dengan frekuensi hingga 1,3 GHz. Menurut laporan awal dan bocoran yang beredar, GPU ini diklaim mampu mengalahkan Adreno 740 yang digunakan pada Snapdragon 8 Gen 2. Meskipun XRING 01 masih menggunakan proses fabrikasi 4nm saat ini, Xiaomi diketahui telah berhasil melakukan tape-out 3nm pada tahun lalu. Menurut GSMArena, Digital Chat Station, pembocor terkenal asal China, mengklaim bahwa chipset ini akan dibuat menggunakan proses fabrikasi 5nm. Sebagian orang menganggap peluncuran chipset ini sebagai bagian dari rencana Xiaomi untuk mengurangi biaya produksi sekaligus menghindari risiko politik yang dapat muncul dari perubahan geopolitik dan ekonomi dunia. Embargo yang pernah diterapkan pada Huawei adalah salah satu contohnya. Selain itu, kehadiran XRING 01 merupakan langkah strategis yang diambil Xiaomi dalam upaya mengurangi ketergantungannya terhadap produsen chipset eksternal seperti Qualcomm dan MediaTek. Selain itu, Xiaomi dapat menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kemampuan teknologi internalnya, yang dimaksudkan untuk diterapkan pada lini produk masa depan.

Hingga saat ini, Xiaomi belum mengungkapkan secara resmi smartphone mana yang akan menggunakan chipset XRING 01. Namun, ada beberapa rumor yang mengatakan bahwa XRING 01 akan digunakan pada lini flagship Xiaomi 15s, versi lebih sederhana dari seri Xiaomi 15. Xiaomi 15s kemungkinan akan dirilis pada paruh kedua tahun 2025. Peluncuran ini merupakan uji coba awal untuk mengetahui seberapa matang dan siap XRING 01 untuk bersaing dengan pemain lama di industri semikonduktor. Dengan chipset barunya, Xiaomi menunjukkan bahwa ia tidak lagi sekadar produsen smartphone murah tetapi mulai beranjak sejajar dengan para inovator chipset di seluruh dunia. Terlihat bahwa keputusan Xiaomi untuk membangun sistem berbasis chip internal adalah upaya untuk mengambil kendali total atas pengalaman pengguna, bukan hanya mengejar kinerja. Semuanya dipikirkan dengan teliti. Baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Pengembangan chip sendiri memungkinkan optimalisasi konsumsi daya, sistem pendingin, fitur AI, dan kamera tanpa bergantung pada Qualcomm atau MediaTek. Saya sangat menantikan perkembangan terbaru dari smartphone Xiaomi mengenai chipset pertamanya. Jika tidak ada perubahan, rincian tentang kinerja, efisiensi daya, dan integrasi XRING 01 akan diungkapkan pada peluncuran resminya pada akhir Mei 2025. Artinya, hanya beberapa minggu lagi sebelum semua informasi penting tersebut diberikan kepada masyarakat umum.
 
Back
Top